Minggu, 29 Maret 2015

web

Go Green, Keep Green For Our Earth

Pages

Monday, 17 November 2014

TUGAS KELAS MAYA X-FARMASI 2

 
  1. Carilah dan Buat Artikel Tentang Kelas Maya, Kemudian Postingkan Ke Blog Kalian Masing-Masing !!
  2. Carilah dan Buat Artikel Tentang E-Learning, Kemudian Postingkan Ke Blog Kalian Masing-Masing !!
  3. Buatlah 5 Buah Soal Pilihan Ganda dan 5 Soal Essay Materi Kelas Maya(EDMODO) dan E-LEARNING !!

Tuesday, 4 November 2014

KOLABORASI ONLINE



Apakah anda adalah guru yang suka berbagi?
Jika iya, melalui media apakah anda biasa berbagi resource, pengetahuan, atau pengalaman anda tersebut? Apakah melalui facebok? Blog? email? SMS? atau bahkan dengan cara (primitif), copy data ke Flashdisk?
Lalu, apa saja yang biasa anda bagi ke teman guru atau siswa anda tersebut? Apakah materi/modul pelajaran? bank soal? RPP (mungkin..?) atau perangkat mengajar lainnya?

Yah, mungkin dari beberapa media dan resource di atas, salah satunya pernah anda manfaatkan dan bagi (bc.transfer) kepada teman guru dan siswa anda ya… ?
Tetapi sebagai seorang guru, pernahkan anda berpikir untuk “tidak sekedar” berbagi resource, melainkan melakukan aktivitas pembelajaran (kegiatan mengajar) bersama-sama, melakukan diskusi bersama, melakukan test online bersama dan seterusnya dalam satu kelas, antara anda dan siswa anda, antara anda, guru dan siswa dari sekolah lain, antar kota, antar kabupaten, antar provinsi, atau bahkan antar negara?

Bersama para tutor kelas kolaborasi “Basic Programming Algorithm” Indonesia-Thailand

Wah… mungkin belum banyak yang melakukannya ya…. :D Apalagi jika jumlah siswanya banyak dan ruangan sempit, bisa-bisa ruangan kelas menjadi sesak, panas dan ramai, yang membuat proses KBM menjadi tidak efektif? :(
Padahal kegiatan pembelajaran seperti ini penting juga kita lakukan loh.. supaya kita bisa berbagi pengetahuan, pengalaman, dan materi mata pelajaran serumpun dengan guru dan siswa dari sekolah dan daerah lain. Tapi… Mungkinkah…..???

Jawabnya : Yah.. mungkin :) !!! Konsep inilah yang kita sebut Pembelajaran Kolaborasi (Collaborative learning). Di mana kita bisa berinteraksi, berkomunikasi, berdiskusi dan melakukan aktivitas pembelajaran lain dengan guru dan siswa dari sekolah dan daerah lain.

Saat ini, teknologi dapat menjembatani segala kegiatan yang pada awalnya menurut kita tidak mungkin, menjadi mungkin dan patut kita coba.

Adalah Edmodo, salah satu e-learning berbasis jejaring sosial yang memfasilitasi hal itu. Konsep collaborative learning yang diusungnya, memungkinkan kita untuk melakukan pembelajaran lintas siswa, guru, sekolah, daerah bahkan negara. Dengan menggunakan kode Join Group (kelas) yang ada, kita bisa melakukan kegiatan pembelajaran bersama-sama dengan guru mata pelajaran yang sama (serumpun) dari sekolah/daerah lain, sekaligus beserta siswanya.

Kelas kolaborasi saya dengan beberapa college di Thailand

Meskipun di Indonesia banyak guru yang telah menggunakan Edmodo, namun masih sangat jarang guru yang memanfaatkannya untuk pembelajaran kolaborasi. Yang ada, mungkin hanyalah kelompok-kelompok atau komunitas antar sesama guru (mata pelajaran) saja, yang biasanya digunakan untuk berdiskusi, tukar modul dan seterusnya.
Sebenarnya sih…sah-sah saja. Hanya saja pemanfaatan edmodo seperti ini belum mengarah pada konsep kolaborasi yang sebenarnya.

Secara teknis, untuk dapat melakukannya, para guru dan siswa yang telah memanfaatkan edmodo pada kelas online-nya, tentu tidak akan mengalami kesulitan yang berarti. Sehingga seharusnya kita dapat dengan mudah melakukan pembelajaran kolaborasi ini. Hanya saja, mau atau tidak? he…he…

Nah, sekarang marilah kita mencoba mulai mempersiapkan dan menerapkan konsep pembelajaran kolaborasi ini, kemudian kita uji cobakan pada tahun ajaran mendatang (2013-2014). Berani? Yuk…

Bagaimana cara kita memulainya? (BTW, saya tidak akan memandu anda secara teknis. Bagi yang belum familiar dengan edmodo, bisa dieksplor di sini)

Ada beberapa yang bisa kita lakukan untuk mempersiapkan pembelajaran kolaboratif, yaitu :

Persiapan untuk guru :

Sebuah account sebagai “Teacher” untuk membuat kelas / group dan melakukan aktivitas pembelajaran.
Menyiapkan kelas yang akan digunakan untuk pembelajaran bersama, dan menyimpan kode kelas untuk kemudian kita bagikan kepada guru partner (guru yang akan diajak berkolaborasi) dan siswa.
Mendiskusikan dengan guru partner tentang materi dan kegiatan yang akan dilakukan pada kelas bersama tersebut. Pada kelas kolaborasi tersebut, Anda tidak harus melakukan semua aktivitas dan topik pembelajaran, bersama loh.. Anda bisa mengatur topik-topik yang disepakati untuk pembelajaran kolaboratif. Untuk mendukung hal ini, anda dapat memanfaatkan fitur small group.
Membuat Timeline aktivitas pembelajaran bersama yang akan dilakukan. Timeline ini wajib ada, bertujuan untuk membagi aktivitas masing-masing guru pada kelas kolaboratif tersebut. Timeline dapat mencakup waktu, materi, kegiatan (yang dilakukan guru dan siswa), penugasan, dan seterusnya. Jangan lupa untuk mencantumkan nama guru yang bertugas untuk memandu aktivitas pembelajaran setiap minggunya. Timeline ini mirip dengan agenda mengajar yang biasa kita buat dan gunakan saat mengajar. Sebagai contoh, anda dapat melihat timeline collaborative learning sekolah saya dengan beberapa sekolah partner dari Thailand, yang saat ini sedang berlangsung, berikut:

Collaborative learning Timeline

Menyusun kegiatan pembelajaran yang efektif dan interaktif sehingga benar-benar tercipta pembelajaran kolaboratif yang diinginkan. Semua kegiatan dapat diagendakan dan mengacu pada Timeline yang sudah dibuat.
Melakukan uji coba terhadap kelas bersama yang akan digunakan, dengan guru partner atau dengan siswa kita, terlebih dahulu. Sehingga pada saat pembelajaran dimulai semua sudah siap.

Sedangkan untuk siswa, persiapan yang dilakukan sebelum memulai pembelajaran kolaboratif ini adalah :

Sebuah account sebagai “Student” yang digunakan untuk bergabung pada kelas bersama.
Pengetahuan mengoperasikan fitur e-learning (dalam hal ini fitur group pada edmodo).
Penguasaan Bahasa Inggris atau bahasa daerah. Selain dengan menggunakan Bahasa Indonesia, ada baiknya siswa dan guru dapat berkomunikasi menggunakan bahasa internasional atau bahasa daerah lain. Pengusaan bahasa tersebut penting untuk menjaga komunikasi dan interaksi antar anggota kelas bersama, yang berasal dari daerah tertentu. Sehingga suasana kelas tetap kondusif, bahka menjadi lebih akrab.
Pengetahuan tentang materi/topik yang akan dipelajari bersama.

Untuk mendapatkan teman guru partner/sekolah partner yang akan diajak berkolaborasi, anda dapat memanfaatkan komunitas-komunitas yang telah anda ikuti dan membuat kesepakatan dengan beberapa guru serumpun untuk mengadakan pembelajaran kolaborasi.

Selain beberapa persiapan di atas, dukungan dari sekolah asal, baik dalam hal infrastruktur maupun komitmen untuk melakukan pengembangan metode pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, menjadi hal yang sangat penting. Sebab jika tidak, maka pembelajaran kolaborasi ini hanyalah akan menjadi angan-angan semata.

Mudah-mudahan bermanfaat :D

FLIPPED CLASSROOM TOOLS

Banyak cara (metode dan model) pembelajaran yang dapat dimanfaaatkan oleh guru dalam menyampaikan materinya, salah satunya adalah model pembelajaran yang banyak dibicarakan akhir-akhir ini, yaitu Flipped classroom. Flipped calssroom merupakan salah satu pilihan model pembelajaran yang secara tidak langsung memaksa siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi pelajaran, sebelum guru menyampaikannya di kelas.

Melalui media digital (video / ebook) yang digunakan, model ini sangat efektif untuk meningkatkan kualitas dan motivasi belajar siswa yang sebelumnya hanya mengandalkan (bc. Menunggu) guru berceramah di dalam kelas. Materi yang disediakan dalam bentuk digital, yg dapat dipelajari di luar kelas akan memudahkan siswa dalam menyerap konsep dan materi yang diberikan, karena mereka dapat belajar di mana saja dalam suasana yang nyaman. Materi disajikan dalam bentuk visual juga memudahkan mereka untuk mempelajari kembali materi secara berulang-ulang.
Pengemasan materi pembelajaran yang akan digunakan pada flipped claasroom ini tidak lepas dari berbagai software yang mensupportnya. Berikut beberapa tool yang dapat dimanfaatkan guru sebagai media pendukung model pembelajaran flipped classroom baik yang online maupun offline :

Video Creator:

Perangkat lunak ini digunakan untuk membuat/mengedit video, seperti Camtasia, Windows Movie Maker, ScreenCast-O-Matic, ShowMe, Jing dan seterusnya. Saya merekomendasikan anda untuk memilih Camtasia :D

Video Content:

Sebuah situs yang akan menampung video anda secara online. Seperti Youtube EDU, TeacherTube, SchoolTube, BrainPOP, Khan Academy dan seterusnya. Melalui situs ini anda juga dapat berbagi konten pembelajaran berupa file PDF, PPT, Audio bahkan anda juga dapat berbagi foto-foto kegiatan anda di kelas. Saya merekomendasikan anda untuk memilih TeacherTube.

Blog dan Jejaring Sosial

Saat ini Blog dan Jejaring sosial banyak digunakan untuk mendukung proses pembelajaran terutama untuk berbagi informasi dan konten pembelajaran. Bahkan dengan menggunakan tool ini memungkinkan guru/siswa untuk berkolaborasi dengan guru/siswa dari sekolah lain. Contoh Jejaring sosial yang banyak digunakan untuk ini adalah Edmodo, Moodle, Schoology, Edu 2.0, Google +, Twitter dan seterusnya. Dan saya merekomendasikan anda untuk memilih Edmodo/Edu 2.0 (karena cukup simple :D)

E-book Creator

Selain menggunakan video, flipped classrom juga dapat menggunakan media digital book/e-book. Calibre, Sigil, MobiPocket, adalah salah satu contoh software pembuat e-book yang bisa anda pilih. Saya merekomendasikan untuk memilih Sigil :D

Presentation Creator

Untuk membuat presentasi yang menarik dan interaktif, anda dapat memanfaatkan situs-situs pembuat presentasi yang disediakan secara online seperti Prezi, PowToon dan seterusnya. Saya merekomendasikan untuk memilih Prezi ;)

Group Communication

Media untuk berkomunikasi antara guru dan siswa, seperti BigBlueButton, Skype, Yahoo Messeger, Google HangOut dan seterusnya. Saya merekomendasikan anda untuk memilih BBB (bigbluebutton) ;)

Digital Story Telling Creator

Sebuah tool yang dikembangkan untuk anak-anak dan digunakan untuk membuat konten kreatif digital berupa StoryTelling, seperti Tikatok, ZooBurst, Animoto dan seterusnya. Saya merekomendasikan anda untuk memilih Tikatok :D

Dan masih banyak lagi tools pendukung lain yang dapat anda gunakan.

Dari beberapa pilihan website, mobile apps dan desktop apps yang sudah ditawarkan di atas, tentu anda sendiri yang dapat menentukan tools apa saja yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan belajar siswa anda. Selamat memilih ya.. Mudah2an bermanfaat :D

Referensi

http://www.teachthought.com/

Flipped Classroom

Diakui atau tidak perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini sangat berpengaruh pada kebiasaan dan cara belajar siswa dan mengajar guru di sekolah.

Dulu, saat saya masih di bangku sekolah, hampir sebagian besar waktu luang saya di sekolah, saya habiskan untuk mempelajari materi yang telah dan akan disampaikan oleh para guru. Saya selalu khawatir apabila tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh mereka. Karena selain malu, hukumannya pun lumayan berat :D

Berbeda dengan jaman sekarang, hampir sebagian besar waktu luang siswa di sekolah, yang seharusnya digunakan untuk belajar, dihabiskan untuk mengakses gadget, seperti SMS-an, FB-an, Twitter-an dan aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan aktivitas belajar. Perkembangan teknologi yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran ternyata belum banyak dioptimalkan oleh siswa untuk mengakses pelajaran.

Begitu pula ketika awal saya mengajar, saat itu belum banyak teknologi komputer yang memfasilitasi saya dalam mengajar. Bahan ajar biasanya saya peroleh dari berbagai sumber belajar (buku) yang saya pinjam dari perpustakaan. Selanjutnya dari buku-buku tersebut, saya membuat rangkumannya dalam bentuk tulisan yang nantinya akan dicatat (disalin) oleh siswa/i saya, setelah saya selesai menjelaskan materi pelajaran. Sehingga, hampir sebagian besar waktu mengajar di kelas, habis untuk mencatat materi pelajaran.
Meski begitu, entah mengapa motivasi belajar siswa saya saat itu begitu tinggi. Suasana belajar di kelas pun menjadi sangat berkesan, sampai sekarang!

Berbeda dengan saat ini, meski cara mengajar guru banyak difasilitasi oleh teknologi, namun masih banyak di antara kita yang masih menggunakan metode dan model pembelajaran lama (biasanya ceramah), di mana proses pembelajaran masih berpusat pada guru.Bahkan terkadang guru merasa belum puas, jika saat mengajar tidak menjelaskan (ceramah). Siswanya pun mengaku belum diajar, jika belum diceramahi..he..he.
Yah, hal ini dikarenakan siswa sudah terbiasa duduk di kelas, mendengarkan guru berceramah, untuk menyampaikan materi pelajarannya.
Alasan klise “infrastruktur sekolah yang tidak mendukung”, biasanya menjadi alasan kenapa guru belum memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran di kelas.

Berangkat dari kenyataan di atas, maka diperlukan model ataupun metode pembelajaran yang dapat memotivasi guru dan siswa untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara benar untuk proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan adalah model pembelajaran flipped classroom (Bc. Mari Beralih ke Flipped Classroom dan Memilah-milih Flipped Classroom Tools).

Kelebihan Flipped Classroom

Banyak alasan, kenapa flipped classroom saat ini menjadi salah satu pilihan penting dalam model pembelajaran kita. Berikut adalah beberapa kelebihan yang menjadi alasan kenapa kita perlu menggunakan model pembelajaran flipped classroom ini:

Bagi Siswa :
Siswa (dipaksa) memiliki waktu untuk mempelajari materi pelajaran di rumah sebelum guru menyampaikannya di kelas. Dengan demikian, siswa lebih mandiri dan tidak lagi hanya menunggu guru menyampaikan materi pelajarannya di kelas.
Siswa dapat mempelajari materi pelajaran dalam kondisi dan suasana yang nyaman sesuai dengan kemampuannya menerima materi. Siswa yang pintar dapat belajar secara cepat, sedangkan bagi siswa yang kurang mampu, mereka dapat mengulang materi pelajaran (video) sesukanya sampai mereka faham.
Setiap siswa bisa mendapatkan perhatian penuh dari guru saat mengalami kesulitan dalam memahami konsep maupun tugas/latihan/kuis. Hal ini dikarenakan di dalam kelas, guru hanya membahas (mereview) materi-materi yang menurut siswa sulit (saja). Atau, guru bisa meminta siswa yang sudah memahami materi, untuk membantu temannya yang belum faham. Dengan demikian dapat dipastikan setiap siswa telah memahami materi dengan baik.
Siswa dapat belajar dari berbagai jenis konten pembelajaran baik melalui video, website, aplikasi mobile atau jenis konten yang lain. Hal ini memudahkan siswa memahami materi pelajaran, dari pada siswa hanya belajar dari papan tulis atau buku.
Bagi guru :
Lebih efektif, karena materi disajikan dalam bentuk video, sehingga bisa digunakan berulang-ulang pada kelas yang lain.
Hemat waktu, karena guru tidak harus menjelaskan semua materi pelajaran, akan tetapi hanya bagian-bagian tertentu yang dianggap sulit oleh siswa.
Guru termotivasi untuk mempersiapkan materi pelajaran dalam berbagai jenis konten, baik berupa video, website, aplikasi mobile atau jenis konten yang lain. Sehingga pelaksanaan pembelajaran lebih terencana dan tertata dengan baik.
Guru semakin kreatif dalam membuat modul pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi yang memudahkan siswa dalam memahami konsep.
Terjalin komunikasi yang aktif antara guru dan siswa, karena pembelajaran di kelas lebih banyak dilakukan dengan berdiskusi (tanya jawab) di antara mereka.

Kelemahan Flipped classroom

Meski banyak keuntungan yang didapat dari pelaksanaan model pembelajaran flipped classroom, namun tetap saja ada kekurangannya, diantaranya adalah :

Tidak semua siswa/guru/sekolah memiliki akses terhadap perangkat teknologi informasi yang dibutuhkan, seperti komputer/laptop dan koneksi internet.
Tidak semua siswa merasa nyaman belajar di depan komputer/laptop. Padahal untuk melaksanakan model pembelajaran ini, siswa harus mengakses materi melalui perangkat tersebut.
Tidak semua siswa memiliki motivasi untuk belajar secara mandiri di rumah. Apalagi terhadap materi yang belum disampaikan oleh guru. Sehingga motivasi dari guru selalu dibutuhkan, agar siswa terbiasa mempelajari materi pelajaran secara mandiri, sebelum materi tersebut disampaikan oleh guru di kelas.
Butuh waktu lama bagi guru untuk mempersiapkan materi dalam bentuk video, terutama guru yang belum terbiasa membuat video pembelajaran.

Dari kelebihan dan kekurangan flipped classrom di atas, memang tidak mudah, bahkan butuh waktu untuk menyiapkan materi pembelajaran (video) dan menerapkannya di dalam kelas kita. Namun, tidak ada salahnya jika kita mulai mencoba menerapkan model pembelajaran ini, agar supaya siswa terbiasa dan tertantang untuk mempelajari sesuatu yang baru secara mandiri agar prestasi belajar semakin meningkat.

Mudah-mudahan bermanfaat :D

Referensi :
http://www.faronics.com/news/blog/4-benefits-of-the-flipped-classroom/

Monday, 4 August 2014

Kabel UTP dan Cross

Cara Membuat Kabel Lan

Kabel Lan atau atau kabel jaringan bisa berupa apa saja bisa kabel UTP atau kabel koaksial seperti pengertian kabel disini, tetapi seperti dikalangan umum lainnya kabel lan ini lebih sering disebut kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) Disebut “unshielded” karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik dan disebut “twisted pair” karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan, ada beberapa kategori mengenai Kabel UTP ini dan mungkin akan saya jelaskan di post lainnya.

Jenis Kabel Jaringan Lan

Ada 2 jenis kabel jaringan lan yaitu Jenis Straight dan Crosskeduanya memiliki perbedaan dari fungsi dan pembuatan, tetapi dijaman yang serba modern ini terkadang hanya kabel jaringan Straight saja yang biasa banyak digunakan bahkan untuk Switch/Hub sekalipun.
cara membuat kabel lan
Gambar diatas menunjukan perbedaan pada pemasangan kabel lan Straight dan Cross.

Lanjut.. Cara Membuat Kabel Lan Dengan Mudah

Bahan – bahan yang diperlukan untuk membuat kabel jaringan.
- Kabel UTP
- Konektor RJ45
- Tang Crimping
- Tang Potong/gunting
1. Kupas kedua ujung kulit luar kabel utp menggunakan tang potong atau gunting, dengan panjang kira-kira 4cm, seperti gambar dibawah.
kabel utp jaringan warnet
2. Kemudian urutkan warna-warnanya dengan menggunakan tipe Straight, seperti gambar dibawah ini atau silahkan menggunakan tipe cross sesuai kebutuhan.
cara membuat kabel jaringan lan
3. Setelah kedua ujung kabel diurutkan warnanya sesuai konfigurasi di atas, ratakan ujung kabel utp dengan memotong sedikit bagian kabel (tidak usah di kupas kabelnya), kira -kira hasilnya seperti ini :
cara crimping kabel jaringan
4. Masukkan kabel tersebut kedalam konektor RJ -45 secara hati-hati, jangan sampai tertukar urutannya, maka hasilnya akan seperti ini :
crimping kabel lan
5. Kemudian crimping/jepit kabel tersebut menggunakan tang crimping sampai benar-benar kabel UTP terpasang kuat dengan konektor RJ-45.
cara membuat kabel lan
6. Jika semua kabel sudah terpasang dengan benar, anda tes menggunakan cable tester, tancapkan ujung masing-masing kabel, jika kabel tester menyala secara berurutan dari 1 – 8 maka kabel yang anda crimping sudah benar dan berjalan dengan normal, jika kabel tester menyala tidak berurutan atau salah – satunya tidak ada yang menyala, berarti ada yang salah dari urutan kabel atau kabel kurang tertekan, solusinya crimping/jepit lagi kabel tersebut menggunakan tang crimping atau jika masih gagal terpaksa harus mengcrimping ulang. Jika masih seperti itu ada kemungkinan kabel testernya rusak.
cara membuat jaringan warnet
Mungkin hanya itu saja post cara membuat jaringan warnet kali ini, nantikan post lainnya dan pasti yang lebih ekslusif dengan cara memasukan email anda disini.

Tips Memilih Web Hosting Yang Baik

Sebelumnya kita telah membahas tentang pengertian web hosting dan untuk kali ini kita akan membahas tentang bagaimana memiih web hosting yang baik. Web hosting adalah layanan jasa penyewaan tempat di Internet yang memungkinkan perorangan ataupun organisasi untuk dapat menyimpanan data dalam kapasitas megabytes (mb) hingga terabytes (tb) yang memiliki koneksi ke internet sehingga data tersebut dapat direquest atau diakses oleh user/pengguna dari semua tempat secara simultan. Web hosting merupakan bagian vital dari pembuatan situs di internet, sembarangan memilih web hosting akan berdampak buruk bagi web kita nantiya.
Berbicara mengenai hosting pasti kita akan berbicara yang namanya server, karena server merupakan bagian terpenting dari web hosting. Fungsi utama sebuah server web adalah untuk mentransfer berkas atas permintaan pengguna melalui protokol komunikasi yang telah ditentukan, oleh sebab itu server dapat mempengaruhi kinerja web kita. Server dibagi dalam tiga jenis, shared hosting, vps, dan dedicated.
- Shared hosting adalah layanan hosting dimana sebuah account hosting disimpan secara bersamaan dengan beberapa account hosting lainnya dalam satu server yang sama.- VPS adalah sebuah physical server yang dibagi menjadi beberapa virtual private server, hampir sama dengan dengan shared hosting perbedaannya adalah resource-nya yang dibatasi perUser sehingga tidak terjadi saling berebut resource.- Dedicated Hosting adalah layanan hosting di mana sebuah server yang dipakai oleh 1 account (1 website, 1 klien) saja.
Sangat disarankan untuk memilih penyedia layanan web hosting yang terpercaya dan sudah terbukti kehandalannya. Ini bisa dilihat dari kapan penyedian web hosting tersebut mulai berdiri (semakin lama semakin bagus karena ini akan membuktikan konsistensi web hosting tersebut), dan siapa saja pengguna jasa tempat tersebut.
Pilihlah jasa web hosting dengan costumer service yang online 24 jam, karena ini akan membantu kita saat merasa kesulitan dengan layanan mereka atau jika kita mempunyai keluhan terhadap layanan web hosting yang mereka berikan.
Periksalah apa saja fasilitas yang diberikan, apakah sudah memenuhi semua yang kita butuhkan. Lihat fasilitas management hostingNya, software dan servicenya apa saja, selain itu perhatikan juga apakah Web Hosting tersebut mendukung untuk migrasi data (pindah Hosting), dll. Biasanya penyedia layanan web hosting akan memberikan sample Cpanel mereka.
Berapa harga penyewaan web hosting juga perlu diperhatikan, bandingkan sebuah tempat layanan web hosting yang satu dengan yang lainnya. Jika harga diluar kewajaran misalnya terlalu mahal atau terlalu murah, anda perlu mempertimbangkan kembali untuk memilih tempat tersebut.
Uptime adalah ukuran seberapa baik penyedia web hosting menjaga kelancaran sistem mereka. Jika penyedia hosting memiliki persentase uptime tinggi, maka itu berarti bahwa server mereka tetap up dan berjalan dengan baik, sehingga situs anda pun akan berjalan dengan baik juga. Biasanya web hosting yang baik akan memberikan garansi 99,99% uptime.
Agar anda tidak kecewa dengan jasa penyewaan web hosting, sebaiknya anda mencari referensi atau rekomendasi dari orang lain atau orang yang telah sering menggunakan layanan web hosting. Untuk saya sendiri, saya sangat merekomendasikan untuk menggunakan hawkhost, karena selain harga sewanya relatif murah juga kehandalan servernya telah teruji. Klik disini untuk mengetahui harga serta membeli layanan hawkhost :Hawkhost hosting

Tentu saja mempunyai dana lebih, sangat disarankan untuk memilih layanan dedicated server. selain pemilihan server berikut beberapa tips lainnya dalam pemilihan web hosting.
1. Tempat penyewaan hosting
2. Online support
3. Fasilitas yang diberikan
4. Harga
5. Persentase uptime
6. Web hosting rekomendasi
Itulah beberapa tips untuk memilih web hosting yang baik, selanjutnya biar anda menentukan sendiri apakah tempat yang anda pilih sudah cukup baik atau belum.

Sunday, 3 August 2014

PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP | Go Green, Keep Green For Our Earth

PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP | Go Green, Keep Green For Our Earth

Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik dipilih sesuai dengan pilihan mereka.Kedua kelompok mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan) terutama dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan menengah (SMA dan SMK) sementara itu mengingat usia dan perkembangan psikologis peserta didik usia 7 – 15 tahun maka mata pelajaran pilihan belum diberikan untuk peserta didik SD dan SMP.

Aspek

Pengetahuan

Pengetahuan dalam kurikulum 2013 sama seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya, yaitu penekanan pada tingkat pemahaman siswa dalam pelajaran. Nilai dari aspek pengetahuan bisa didapat dari Ulangan Harian, Ujian Tengah/Akhir Semester, dan Ujian Kenaikan Kelas. Pada kurikulum 2013, Pengetahuan bukan aspek utama seperti pada kurikulum-kurikulum sebelumnya.

Keterampilan

Keterampilan merupakan aspek baru dalam kurikulum di Indonesia. Keterampilan merupakan penekanan pada skill atau kemampuan. misalnya adalah kemampuan untuk mengemukakan pendapat, berdiksusi/bermusyawarah, membuat laporan, serta berpresentasi. Aspek Keterampilan merupakan salah satu aspek penting karena hanya dengan pengetahuan, siswa tidak dapat menyalurkan pengetahuan tersebut sehingga hanya menjadi teori semata.

Sikap

Aspek sikap merupakan aspek tersulit untuk dinilai. Sikap meliputi sopan santun, adab dalam belajar, absensi, sosial, dan agama. K esulitan penilaian dalam aspek ini karena guru tidak setiap saat mengawasi siswa-siswinya. Sehingga penilaian tidak begitu efektif.

Mata Pelajaran

Tingkat Sekolah Dasar

  • Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
  • Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
  • Matematika
  • Bahasa Indonesia
  • Ilmu Pengetahuan Alam
  • Ilmu Pengetahuan Sosial
  • Seni Budaya dan Pra karya (Termasuk Muatan lokal)
  • Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Termasuk Muatan lokal)
  • Bahasa Daerah (Sesuai dengan kebijakan sekolah masing-masing)
Semua mata pelajaran di Sekolah Dasar disajikan secara terpadu integratif.

Sekolah Tingkat Menengah Pertama

  • Kelompok A (Wajib)
    • Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
    • Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
    • Matematika
    • Bahasa Indonesia
    • Ilmu Pengetahuan Alam
    • Ilmu Pengetahuan Sosial
    • Bahasa Inggris
    • Fisika
  • Kelompok B (Wajib)
    • Seni Budaya (Rupa/Musik/Tari/Teater)
    • Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
    • Prakarya dan Kewirausahaan (Rekayasa/Kerajinan/Budidaya/Pengolahan)
    • Bahasa Daerah (Sesuai dengan kebijakan sekolah masing-masing)

Sekolah Tingkat Menengah Atas

  • Kelompok A (Wajib)
    • Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
    • Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
    • Matematika
    • Bahasa Indonesia
    • Sejarah Indonesia
    • Bahasa Inggris
  • Kelompok B (Wajib)
    • Seni Budaya (Rupa/Musik/Tari/Teater)
    • Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
    • Prakarya dan Kewirausahaan (Rekayasa/Kerajinan/Budidaya/Pengolahan)
  • Kelompok C (Peminatan)
Ilmu Alam Ilmu Sosial Ilmu Bahasa
Matematika Peminatan Sejarah Peminatan Bahasa Indonesia Peminatan
Fisika Geografi Bahasa Inggris Peminatan
Biologi Ekonomi Bahasa Asing
Kimia Sosiologi Antropologi
Lintas Minat/Pendalaman Minat
Lintas Minat/Pendalaman Minat

Laporan Belajar

Laporan Belajar atau Rapor pada Kurikulum 2013 ditulis berdasarkan Interval serta dihapuskannya sistem ranking. Hal ini dilakukan untuk meredam persaingan antar siswa. Penilaian pada Rapor kurikulum 2013 dibagi kedalam 3 kolom yaitu Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap. Setiap kolom nilai (Pengetahuan dan Keterampilan) dibagi lagi menjadi 2 kolom yaitu kolom angka dan kolom huruf, setiap kolom diisi menggunakan nilai interval. Interval-interval tersebut adalah sebagai berikut:
Contoh Rapor Kurikulum 2013
Angka Huruf
1.00-1.33 D
1.34-1.66 C-
1.67-2.00 C
2.01-2.33 C+
2.34-2.66 B-
2.67-3.00 B
3.01-3.33 B+
3.34-3.66 A-
3.67-4.00 A

Kurikulum 2013

Struktur Kurikulum 2013

Dalam teori kurikulum (Anita Lie, 2012) keberhasilan suatu kurikulum merupakan proses panjang, mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan desain kurikulum, persiapan pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana, tata kelola pelaksanaan kurikulum --termasuk pembelajaran-- dan penilaian pembelajaran dan kurikulum.
Struktur kurikulum dalam hal perumusan desain kurikulum, menjadi amat penting. Karena begitu struktur yang disiapkan tidak mengarah sekaligus menopang pada apa yang ingin dicapai dalam kurikulum, maka bisa dipastikan implementasinya pun akan kedodoran.
iklan4-gbr1
iklan4-tabel1
iklan4-tabel2
Pada titik inilah, maka penyampaian struktur kurikulum dalam uji publik ini menjadi penting. Tabel 1 menunjukkan dasar pemikiran perancangan struktur kurikulum SD, minimal ada sebelas item. Sementara dalam rancangan struktur kurikulum SD ada tiga alternatif yang di mesti kita berikan masukan.

iklan4-tbl2 Di jenjang SMP usulan rancangan struktur kurikulum diperlihatkan pada tabel 2. Bagaimana dengan jenjang SMA/SMK? Bisa diturunkan dari standar kompetensi lulusan (SKL) yang sudah ditentukan, dan juga perlu diberikan masukan.
Tiga Persiapan untuk Implementasi Kurikulum 2013
ADA pertanyaan yang muncul bernada khawatir, dalam uji publik kurikulum 2013? Persiapan apa yang dilakukan Kemdikbud untuk kurikulum 2013? Apakah sedemikian mendesaknya, sehingga tahun pelajaran 2013 mendatang, kurikulum itu sudah harus diterapkan. Menjawab kekhawatiran itu, sedikitnya ada tiga persiapan yang sudah masuk agenda Kementerian untuk implementasi kurikulum 2013. Pertama, berkait dengan buku pegangan dan buku murid. Ini penting, jika kurikulum mengalami perbaikan, sementara bukunya tetap, maka bisa jadi kurikulum hanya sebagai “macan kertas”.
Pemerintah bertekad untuk menyiapkan buku induk untuk pegangan guru dan murid, yang tentu saja dua buku itu berbeda konten satu dengan lainnya.
Kedua, pelatihan guru. Karena implementasi kurikulum dilakukan secara bertahap, maka pelatihan kepada guru pun dilakukan bertahap. Jika implementasi dimulai untuk kelas satu, empat di jenjang SD dan kelas tujuh, di SMP, serta kelas sepuluh di SMA/SMK, tentu guru yang diikutkan dalam pelatihan pun, berkisar antara 400 sampai 500 ribuan.
Ketiga, tata kelola. Kementerian sudah pula mnemikirkan terhadap tata kelola di tingkat satuan pendidikan. Karena tata kelola dengan kurikulum 2013 pun akan berubah. Sebagai misal, administrasi buku raport. Tentu karena empat standar dalam kurikulum 2013 mengalami perubahan, maka buku raport pun harus berubah.
Intinya jangan sekali-kali persoalan implementasi kurikulum dihadapkan pada stigma persoalan yang kemungkinan akan menjerat kita untuk tidak mau melakukan perubahan. Padahal kita sepakat, perubahan itu sesuatu yang niscaya harus dihadapi mana kala kita ingin terus maju dan berkembang. Bukankah melalui perubahan kurikulum ini sesungguhnya kita ingin membeli masa depan anak didik kita dengan harga sekarang.

Sunday, 27 July 2014

Kerusakan Lingkungan Bencana bagi Ketersediaan Pangan

Kecenderungan banyak orang menganggap kerusakan lingkungan akan menimbulkan bencana alam. Benar, tapi masih sedikit orang beranggapan kerusakan lingkungan tidak berhubungan dengan bencana bagi ketersediaan pangan. Padahal sebelum kerusakan lingkungan yang menyebabkan bencana alam seperti banjir bandang, longsor dan lain-lain, pada tahap awal mengancam bencana bagi ketersediaan pangan.

Kekurangan pangan selalu dikaitkan dengan gagalnya pertanian tanaman pangan, atau tingkat laju pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan ketersediaan pangan, sehingga kerusakan lingkungan tidak dikaitkan ancaman bencana bagi ketersediaan pangan. Kekurang pahaman masyarakat akan kaitan kerusakan lingkungan dengan ketersediaan pangan membuat masyarakat kurang atau tidak peduli dengan kerusakan lingkungan.

Bagi masyarakat Indonesia, anggapan ini diterima yakni kerusakan lingkungan tidak memiliki kaitan dengan ketersediaan pangan. Bila ada sekelompok masyarakat, suku bangsa yang komplein tentang kerusakan lingkungan karena tanaman produksi pertanian mereka rusak atau gagal panen dianggap dan dinilai tidak tepat sasaran, tidak relevan atau tidak memiliki kaitan dengan produksi pertanian tanaman pangan.
Hal ini pernah terjadi bagi masyarakat Kabupaten Toba Samosir yang komplaien terhadap kerusakan lingkungan di kabupaten itu disebabkan limbah pabrik yang membuat produksi tanaman pangan (padi) sawah milik para petani gagal panen. Tanaman pagi tumbuh kerdil dan bulir-bulir padi hampa atau tanpa isi padi yang nantinya menjadi beras ketika telah dipanen. Begitu juga dengan masyarakat petani di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara yang komplaein terhadap kerusakan lingkungan sebab tanaman pangan (pohon mangga) milik mereka gagal berbuah meskipun telah berbunga akan tetapi bunga buah Mangga pada gugur dan tidak menghasilkan buah mangga.
Gagalnya produksi pertanian tanaman pangan bagi Indonesia merupakan satu ancaman yang serius karena dampaknya sangat sistemik. Gagalnya panen awal dari bencana ketersediaan pangan, akan tetapi pemerintah selalu mencari solusi yang bukan menyelesaikan akar masalah. Pemerintah Indonesia selalu mencari jalan pintas dengan melakukan impor produksi pertanian tanaman pangan. Langkah yang dilakukan pemerintah dengan melakukan impor pangan, tidak bijaksana karena akar masalahnya tidak diselesaikan.
Akibatnya setiap tahun terus meningkat jumlah impor produksi pertanian pangan. Selama dua periode Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) yakni 2005 – 2009 dan 2009 – 2014 data impor Indonesia untuk beras meningkat 117 persen, daging sapi meningkat 234 persen, bawang merah meningkat 76,2 persen, gula 61,7 persen, cabai 56 persen, gandum 13,1 persen, kedelai 10,9 persen (sumber data diolah dari Bappenas 2014).
Melestarikan Lingkungan
Jika Indonesia benar sebagai negara agraris (pertanian) maka seharusnya lingkungan hidup Indonesia tidak rusak akan tetapi tetap terjaga, lestari dengan alami. Hasilnya pasti Indonesia bukan sebagai negara pengimpor produksi pangan akan tetapi menjadi pengekspor produksi pertanian.
Ketika Indonesia menjadi pengimpor pangan maka bencana ketersediaan pangan sudah di depan mata dan alam yang alami sudah berkurang atau alam sudah rusak. Lihat saja data Statistik lahan pertanian tanaman pangan selama lima tahun terakhir (2004-2008), lahan tanaman padi hanya mengalami peningkatan sebesar 0,47 juta hektar dengan komposisi 11,92 juta hektar tahun 2004 menjadi 12,39 juta hektar tahun 2008. 
Semakin sempit lahan pertanian maka semakin kecil Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Indonesia. Artinya, semakin kecil luas lahan RTH maka lingkungan hidup semakin tidak sehat. Lahan pertanian hampir tidak ada lagi di daerah perkotaan maka semakin sedikit daerah resapan air dan semakin sedikit produksi oksigen serta temperature (suhu) bumi semakin tinggi. Logikanya semakin bertambah jumlah penduduk maka semakin banyak dibutuhkan pangan dan bila semakin banyak dibutuhkan pangan maka semakin luas lahan pertanian yang dibutuhkan. Saling terkait satu dengan yang lainnya.
Indonesia sebagai negara agraris (pertanian) seharusnya memiliki lahan pertanian yang luas dan lingkungan hidup Indonesia semakin baik. Kini pertanyaan muncul tentang eksistensi (keberadaan) Indonesia sebagai negara pertanian dan tentang lingkungan hidup negara Indonesia.
Bila saja lingkungan hidup di Indonesia terjaga dengan baik, lestari maka lahan pertanian tanaman pangan Indonesia tetap eksis dan bencana ketersediaan pangan tidak terjadi maka dari itu menyelamatkan lingkungan hidup akan menyelamatkan ketersediaan pangan di Indonesia. Lingkungan hidup yang baik akan menghasilkan produksi pertanian tanaman pangan yang baik. 

Saturday, 11 May 2013

LIMBAH RUMAH SAKIT

Merupakan hasil dari pemakaian peralatan kesehatan padat dan cair, bahan kimia dan bagian dari tubuh manusia yang tidak dapat digunakan lagi. Unit penghasil limbah di rumahsakit adalah semua unit yang menghasilkan limbah seperti loundri, dapur, unit kamar operasi, laboratorium, unit radiologi, apotek/farmasi, perkantoran, kantin dan lain sebagainya. pengolahan limbah padat dan cair dapat dilakukan dengan cara kimiawi dan cara tradisional, tetapi dalam standarisasinya incenarator.
 

Facebook Share


Get this widget!

Website SMKN 1 MARTAPURA